Sebulan Sekali, Guru SD Muhammadiyah 2 Socah Adakan Kajian Rutin

foto kajian

Seringkali seseorang mengalami fase kejenuhan dalam dunia kerja. Tidak hanya pada pekerjaan individu, rasa jenuh juga timbul pada jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan kerjasama antar tim, termasuk tenaga pendidik di sekolah. Kejenuhan dapat berupa tekanan dan stigma negatif terhadap guru, yang mana hal tersebut terjadi secara terus-menerus. Padahal guru menjadi peranan penting untuk mengajar dan mendidik generasi bangsa. Jika fenomena ini diabaikan, maka layaknya bom waktu yang bisa saja meledak di kemudian hari. Lama-kelamaan hal tersebut justru memicu bentuk kecemasan dan pengaruh negatif bagi mental dan krinerja guru dalam mendedikasikan ilmunya.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah 2 Socah Bangkalan menyikapi dengan membentuk kegiatan “Kajian Guru”. Sumber dana dari kegiatan pun merupakan jumlah yang disepakati atas keikhlasan dan kemampuan seluruh guru tanpa mengambil dana sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap sebulan sekali dan berlokasi di kediaman masing-masing guru yang digilir secara bergantian. Program kajian berupa mengaji bersama, mendengarkan materi kajian, dan ramah tamah sederhana. Adapun tujuan kegiatan untuk membangun kedekatan antar tim, silaturahmi dan membangkitkan kembali sinergi guru setelah kejenuhan selama sebulan bekerja.

Hari ini (Sabtu, 21 Desember 2024) merupakan kajian kedua, yang bertempat di kediaman Ustadzah Yayuk. Kajian pertama sebelumnya bertempat di kediaman Ustadz Imron (16 November 2024). Dalam kajiannya, Ustadzah Yayuk berpesan bahwa, “Etos kerja dalam Islam adalah semangat dan motivasi untuk bekerja yang dilandasi iman dan ketaatan kepada Allah. Dalam Islam, bekerja merupakan ibadah yang penting dan merupakan manifestasi dari amal sholih.”

Adanya komitmen seluruh guru dalam melaksanakan kegiatan “Kajian Guru” merupakan salah satu bentuk sinergi seluruh guru dalam membangun SD Muhammadiyah 2 Socah Bangkalan yang lebih baik lagi. Investasi dalam kesejahteraan guru akan memberikan dampak jangkauan yang jauh lebih luas bagi peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. (Ambar)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *